Semalam kulihat sebuah tari
Dada montok berlenggok
Nafsu jalng dan mata penuh berahi
Dengan muzik nada liar memuncak tinggi
Mata penonton berkisar melebar
Paha putih dalam nafsu menjalar
Segala terbuka dan segala mendamba
Dan berahi mematuk-matuk pada diri, meminta
Itulah lagu dengan tari pada malam panjang
Senantiasa berulang pada zaman gila perang
Sedang esok segala hati dan tulisan memuji
Inilah seni, hasil gemilang ‘seniman’ sejati
Usman Awang
1954
No comments:
Post a Comment