Hari ini dari kejauhan
ku lihat sekujur tubuhku terbaring
aku merapati tanpa rasa sangsi..
semalam
ketika angin mengorak tenang,
dan di balik kuntum bunga raya
pusar bayu bertiup harum
aku tertawa menyaingi gembira
terlupa langit yang memayung
aku semakin merapati pada tubuhku yang satu itu
rona kemerahan terlindung di balik kekakuan
dan jantung yang berdegup itu tiba-tiba terhenti
tanpa ku sempat menyelinap pada diri
angin menerobos makin perlahan
dan raungan esakan pula meninggi
mengamati dalam diam ku menafsir
melihat sanak saudara berbondong mendatang
dalam sebak nafas yang tertahan
aku terkasima
bila tubuhku yang dahulu bersalut indah
kini hanya dibalut secebis kain murah
aku membantah
tapi suaraku tidak didengari
aku mengangkat kaki untuk melepaskan diri
tapi tiada satupun sarafku yang berfungsi
aku jadi kalut
sekeping ayat suci yang dibaca
ku dengari
aku kini sedar
aku harus pergi sekarang
walaupun aku belum sempat memohon maaf dari ibuku
yang semalam aku engkari
aku belum sempat memeluk ayahku
yang semalam aku tinggalkan
aku belum sempat memanjat istighfar
pada kelam dosa di dada
segalanya aku tak sempat
aku terpaksa pergi sekarang..
panjatkan setulus doa untuk rohku wahai sahabatku
1 comment:
http://ujanakisah.blogspot.com
tQ.
Post a Comment