Langkah seorang pejuang,
tidak mengira peluh yang menitik,
tidak mengira jerih yang terluah
walau terpaksa melalui denai yang berduri,
walau terik membakar diri
dia terus memacu langkah ke
matanya sarat dengan harapan
mulutnya berlaung takbir menggema
ditangannya tergenggam senjata
semangat terus membara
membunuh…atau terbunuh..
hatinya berirama zikir tanpa henti
mengalun rindu pada Pencipta
mengharap redhaNya jua
menanti saat bahagia bertemu sang kekasih
pejuang itu terus berdiri
kakinya telah kudung tercantas
hatinya labih parah tercalar
namun jiwanya masih pada yang Satu
ijok, selangor
4 april 05
Tersiar dalam..
No comments:
Post a Comment